Analisis Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik Ma Al-Ikhlas Siompu Barat Berdasarkan Instrumen Nature Of Science Literacy Test (NOSLiT) dan Scientific Inquiry Literacy Test (ScInqLiT)
DOI:
https://doi.org/10.36709/jipfi.v7i4.40Keywords:
Literasi Sains, NOSLiT, ScInqLiTAbstract
Literasi sains merupakan kemampuan yang perlu dimiliki siswa untuk menghadapi tantangan dan persaingan abad 21. Literasi sains adalah kemampuan berpikir ilmiah dalam memproses isu-isu maupun pemasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pengetahuan sains untuk menarik kesimpulan dan menghasilkan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi sains siswa MA Al-Ikhlas Siompu Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang melibatkan 62 siswa di tiga kelas yang terdiri dari 20 siswa kelas X, 21 siswa kelas XI dan 21 siswa kelas XII. Pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen Nature Of Science Literacy Test (NOSLiT) dan Science Inquiry Literacy Test (ScInqLiT) dan telah dialih bahasakan ke dalam bahasa Indonesia. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan menghitung presentase kemampuan literasi sains pada tiap indikator. Kemampuan literasi sains siswa MA Al-Ikhlas Siompu Barat berdasarkan instrumen NOSLiT untuk indikator penamaan ilmiah sebesar 53,55% (rendah); kemampuan proses intelektual sebesar 47,50% (rendah); kaidah bukti ilmiah sebesar 56,66% (rendah); postulat sains sebesar 52,50% (rendah); disposisi ilmiah sebesar 58,33% (rendah); dan miskonsepsi tentang sains sebesar 50,08% (rendah). Kemampuan literasi sains siswa MA Al-Ikhlas Siompu Barat berdasarkan instrumen ScInqLiT untuk indikator mengidentifikasi masalah sebesar 38% (sangat rendah); menentukan hipotesis sebesar 45% (rendah); menentukan prosedur eksperimen sebesar 30% (sangat rendah); mengidentifikasi dan menentukan variabel sebesar 36% (sangat rendah); menginterpretasi data sebesar 37% (sangat rendah); dan menarik kesimpulan sebesar 41% (rendah). Hasil tersebut menunjukkan kemampuan literasi sains siswa MA Al-Ikhlas Siompu Barat tergolong rendah.
Downloads
References
Abd-El-Khalick, F., & BouJaoude, S. (2017). An Exploratory Study of the Knowledge Base for Science Teaching. Journal of Research in Science Teaching, 34(7), 673-699.
Abd-El-Khalick, F., Waters, M., & Le, A. (2008). Representations of Nature of Science in High School Chemistry Textbooks over the Past Four Decades. Journal of Research in Science Teaching, 45(7), 835-855.
Anjarsari, P. (2014). Literasi Sains dalam Kurikulum dan Pembelajaran IPA SMP. Prosiding Semnas Pensa VI ‘Peran Literasi Sains’.
Akerson, V.L., Abd-El-Khalick, F., & Lederman, N.G. (2018). Influence of a Reflective Explicit Activity-Based Approach on Elementary Teachers’ Conceptions of Nature of Science. Journal of Research in Science Teaching, 37(4), 295–317.
Anggraini, N. (2014). Pengembangan Soal IPA-Fisika Model TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Inovasi Pendidikan Fisika, 3(1).
Anna Permanasari. (2014). Implikasinya dalam Pembelajaran di Sekolah, Pendidikan Profesi dan Pendidikan Tinggi. Prosiding, 1(1), 6-16.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Bell, R.L. (2007). Teaching the Nature of Science through Process Skills: Activities for Grades 3–8. New York: Allyn & Bacon/Longman.
Brickman, P. et al. (2009). Effects of Inquiry-based Learning on Students’ Science Literacy Skills and Confidence. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning. 3(2), 1-22.
Bundu, P. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains-SD. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Chiapetta, E L., & Koballa, T. R (2010). Science Instruction in the Middle and Fundamental Knowledge and Skills. New York: Allyn & Bacon.
Clough, M.P. and Olson, J.K. (2012). Impact of a Nature of Science and Science EducationCourse on Teachers’ Nature of Science Classroom Practices. Dalam Myint Swe Khine(Ed.), Advance in Nature of Science Research: Concept and Methodologies. Springer Dordrecht Heidelberg London New York.
Murti, P., dkk. (2018). The Analysis of High School Student Science Literacy Based on Nature of Science Literacy Test (NOSLiT). Journal of Physics : Conference Series, 1097(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1097/1097/1/012003
National Research Council. (1996). National Science Education Standard. Washington DC.: National Academy Press.
National Research Council. (2001). Inquiry and the National Science Education Standards: A Guide for Teaching and Learning. Washington, DC.
Next Generation Science Standards. (2013). Understanding the Scientific Enterprise:The Nature of Science in the Next Generation Science Standards.
OECD. (2003), Programme For International Student Assement And Non Oecdcourtles, OECD Publishing.
PISA. (2004). Learning for tomorrow’s. USA: OECD-PISA.
Poedjiadi,Anna. (2010). Sains dan Masyarakat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang. (2011). Survei Internasional PISA. Jakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pratiwi (2017). Sains dalam Pembelajaran IPA. Jurnal Cakrawala Pendas, 3(2), 21-28.
Reed, J (2017). National Science Education Standars. National Academy Press. http://beta.congress,gov/bill/113th-congres-senate-professional development.
Riskawati & Yuliyanti. (2017). Penguasaan Konsep dan Literasi Sains Siswa di Kelas X SMAN 11 Jeneponto. Seminar Pendidikan IPA Pascasarjana.
Rokhmah, A. (2017). Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa Kelas X MBI Amanatul Ummah menggunakan Instrumen NOSLiT. ISSN: 0853-0823 (Yogyakarta).
Rokhmah, A., Sunarno, W., & Masykuri, M. (2017). Science Literacy Indicators in Optical Instruments of Highschool Physics Textbook Chapter. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 13(1), 19-24. https ://doi.org/10.15294/jpfi.v13i1.8391
Schwartz, R. S., Lederman, N. G., & Crawford, B.A. (2004). Developing Views of Nature of Science in an Authentic Context: An Explicit Approach to Bridging the Gap between Nature of Acience and Scientific Inquiry. Science Teacher Education, 88 (4), 610-645.
Sekaran, U. (2003). Research Methods for Business. New York:John Wiley & Sons.
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Cetakan Keenam Belas. Bandung: CV. Alfabeta.
Toharudin, U., dkk. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora.
Wenning, C. J. (2006). Assessing Nature of Science Literacy as One Component of Scientific Literacy. J. Phys. Tchr. Educ, 3-14.
Wenning, C. J. (2006). A Indikator for Teaching the Nature of Science. Journal Physics Teacher Education,3-10.
Wenning J Carl. (2007). Assessing Inquiry Skills as a Component of Scientific Literacy. Journal of Physics Teacher Education Online. 4(2), 91-100.
Wenning C. J. (2007). Assesing Inquiry Slills as a Componen of Scientific Literacy. Journal of Physics Theacer Education, 4(2), 21-24.
Winarti, W. (2016). Literasi Sains Siswa SMP Di Kota Bandung Pada Tema Alam Semesta”. Bandung.
Yulianti, Y. (2017). Literasi Sains dalam Pembelajaran IPA. Universitas Majalengka. Jurnal Cakrawala Pendas. 3(2).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Sasdayang, Amiruddin Takda, Muhammad Anas
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.